MUARA BULIAN, bungopos.com - Semangat kepedulian dan solidaritas sosial ditunjukkan oleh Pemerintah Desa Sungkai, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari, dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi para korban banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Pulau Sumatera. Bantuan tersebut menjadi wujud empati masyarakat desa terhadap saudara-saudara yang tengah tertimpa musibah.
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Kepala Desa Sungkai, Sumadi, didampingi Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kepada Wakil Ketua I Baznas Kabupaten Batang Hari Bidang Penghimpunan Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS), Mohd Haramen, S.E., M.E.Sy. Prosesi penyerahan berlangsung khidmat dan penuh makna, disaksikan langsung oleh seluruh peserta Musyawarah Desa (Musdes) Penetapan RKPDes Tahun 2026.
''Ini berasal dari Kades, BPD, Perangkat Desa, Ibu-ibu PKK serta segenap masyarakat desa Sungkai dari berbagai RT dan dusun sejumlah Rp. 6.039.000,'' ucap Sumadi.
Momentum Musdes yang biasanya difokuskan pada perencanaan pembangunan desa dimanfaatkan Pemerintah Desa Sungkai untuk menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya berorientasi pada fisik dan ekonomi, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. Bantuan yang dihimpun dari masyarakat desa ini diharapkan dapat meringankan beban para korban yang terdampak bencana.
Dalam kesempatan tersebut, Camat Bajubang turut hadir yang diwakili oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Sumarni, bersama para tokoh masyarakat Desa Sungkai. Kehadiran unsur pemerintah kecamatan dan tokoh masyarakat menambah legitimasi sekaligus memperkuat semangat kebersamaan dalam aksi kemanusiaan tersebut.
Wakil Ketua I Baznas Batang Hari, Mohd Haramen, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kepedulian Pemerintah Desa dan masyarakat Desa Sungkai. Menurutnya, bantuan ini akan disalurkan secara amanah dan tepat sasaran kepada para korban banjir dan longsor melalui mekanisme Baznas.
Aksi solidaritas yang dilakukan Desa Sungkai ini menjadi cermin bahwa nilai gotong royong dan kepedulian sosial masih tumbuh kuat di tengah masyarakat. Di tengah keterbatasan, Desa Sungkai menunjukkan bahwa kepedulian tidak diukur dari besar kecilnya bantuan, melainkan dari keikhlasan dan kebersamaan untuk saling menguatkan dalam menghadapi musibah. (***)