MUARA BUNGO, bungopos.com - Ruang rapat Bappeda Kabupaten Bungo tampak berbeda pada Rabu (24/09/2025) pagi. Deretan kursi terisi penuh oleh para pendidik, mulai dari guru PAUD, kepala sekolah dasar, hingga pengurus organisasi pendidikan. Wajah-wajah serius namun penuh antusiasme menyiratkan satu tujuan: memastikan masa depan anak-anak Bungo tumbuh dalam lingkungan pendidikan yang ramah dan menyenangkan.
Kegiatan itu adalah Sosialisasi Wajib Belajar 13 Tahun sekaligus Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, program strategis yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Bungo melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Sosialisasi ini dibuka langsung oleh Bunda PAUD Kabupaten Bungo, Hj. Elza Kurniawati, yang hadir dengan senyum hangat dan semangat membangun generasi emas.
Dalam sambutannya, Hj. Elza menekankan bahwa wajib belajar 13 tahun bukan sekadar regulasi, melainkan komitmen moral dan sosial pemerintah untuk memastikan seluruh anak mendapat hak pendidikan yang layak sejak usia dini hingga remaja.
“Transisi dari PAUD ke SD harus dilakukan dengan penuh perhatian. Anak-anak jangan sampai terbebani, tetapi perlu diarahkan agar mereka dapat belajar dengan gembira, mandiri, serta memiliki rasa percaya diri,” ungkapnya dengan nada tegas namun penuh kelembutan.
Sosialisasi ini tidak hanya berbicara soal kebijakan, tetapi juga memberikan ruang diskusi mengenai konsep transisi ideal, metode pembelajaran yang berpusat pada anak, hingga strategi menciptakan sekolah yang ramah anak. Setiap peserta diajak membayangkan ruang kelas yang bukan sekadar tempat belajar membaca dan berhitung, melainkan arena tumbuh kembang kreativitas, keberanian, serta kemandirian.
Hadir dalam kesempatan itu Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, pengurus Himpaudi, IGTKI, hingga para guru. Semua bersatu dalam satu forum, menegaskan bahwa pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab sekolah, melainkan kolaborasi bersama seluruh elemen masyarakat.
Bagi Kabupaten Bungo, kegiatan ini adalah langkah kecil yang menyimpan dampak besar. Di balik meja rapat Bappeda yang sederhana, lahir harapan agar setiap anak Bungo tumbuh menjadi pribadi cerdas, kreatif, dan berkarakter. Sejalan dengan visi pemerintah daerah, pendidikan bukan sekadar sarana transfer ilmu, tetapi investasi masa depan yang akan menentukan wajah Bungo di tahun-tahun mendatang. (***)