Severity: Warning
Message: fopen(/tmp/pupr_clssess_rg1dfhcevksr42cnddiastbkpef5htvc): Failed to open stream: No space left on device
Filename: drivers/Session_files_driver.php
Line Number: 178
Backtrace:
File: /var/www/bungopos.com/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct
File: /var/www/bungopos.com/index.php
Line: 321
Function: require_once
Severity: Warning
Message: session_start(): Failed to read session data: user (path: /tmp)
Filename: Session/Session.php
Line Number: 143
Backtrace:
File: /var/www/bungopos.com/application/controllers/Berita.php
Line: 7
Function: __construct
File: /var/www/bungopos.com/index.php
Line: 321
Function: require_once
JAMBI, bungopos.com - Jangan salah lho, di Indonesia, ada suku yang mengunakan bahasa korea dalam kesehariannya. Suku tersebut tak lain adalah suku Cia-cia. Suku ini merupakan suku yang menetap di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Kota Baubau. Suku ini dalam kesehariannya terbiasa menggunakan dan mempelajari aksara korea. Bahkan itu menjadi muatan lokal di sekolah-sekolah di sana.
BACA JUGA: Ini Tiga Suku Tertua di Indonesai, Salah Satunya di Jambi
Seperti diketahui, bahasa Cia-cia ini adalah bahasa keseharian lisan, tetapi tidak mempunyai sistem penulisan. Karena menurut seorang Profesor dari Hunminjeongeum Research Institute bernama Cho Tae-hyun pelafalan Bahasa Cia-cia sama dengan Bahasa Korea, sehingga aksara yang digunakan untuk pelajaran bahasa Cia-cia ini pakai aksara Korea.
BACA JUGA: Sama-sama dari Jawa, Ini Beda Suku Jawa dan Suku Sunda
Meski demikian, aksara latin digunakan dalam penulisan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Sementara hangeul digunakan dalam penulisan Bahasa Cia-cia sebagai bahasa daerah yang menjadi muatan lokal pada kurikulum pendidikan.
BACA JUGA: Suku di Jawa Ini Dulu Dikucilkan, Punya Ekor dan Sakti Pernah Kalahkan Suku Dayak
Penggunaan bahasa Korea ini bukan hal yang aneh. Karena status Kota Baubau dan Kota Seoul yang merupakan sister city, sehingga keduanya kerap melakukan kerjasama. Salah satu bentuk kerjasama tersebut adalah upaya pelestarian Bahasa Cia-cia sebagai salah satu bahasa daerah yang masih digunakan. (***)