YOGYAKARTA, bungopos.com - Indonesia kian mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan ekonomi digital di kancah global. Laju perkembangan startup di tanah air tergolong sangat cepat. Buktinya, per juli 2025, Startup Ranking mencatat Indonesia telah berhasil menempati peringkat ke-6 sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia. Dengan total 3.161 startup yang aktif, posisi Indonesia melampaui negara-negara maju lain seperti Jerman, Prancis, Spanyol, dan Uni Emirat Arab.
Prestasi ini bukanlah sekadar angka hasil capaian di atas kertas, melainkan cerminan kolaborasi yang kuat antara semangat kewirausahaan lokal dan peran krusial Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) yang diinisiasi pemerintah.
“Kami di Komdigi meluncurkan inisiatif strategis bernama Garuda Spark. Program ini berfokus pada percepatan pertumbuhan ekosistem digital dan efektivitas ekosistem digital secara menyeluruh. Sebab kami meyakini, kolaborasi merupakan pondasi utama dalam pengembangannya.” ujar Ketua Tim Kemitraan & Ekosistem Investasi Komdigi, Muhammad Faisal pada workshop Yogyakarta Startup Ecosystem Day 2025 di GIK.
Senada dengan pemerintah, sektor akademisi melalui perguruan tinggi juga menunjukkan komitmennya. Wakil Rektor bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kreativitas UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, menegaskan pentingnya peran universitas sebagai melting pot bagi pada inovator dan juga para mitra. Dikatakan mendorong inovasi, hilirisasi, dan pertumbuhan startup yang menurutnya adalah prioritas. “Untuk membangun ekosistem inovasi, diperlukan latar belakang lintas disiplin. Maka perlu kita bangun yakni konektivitas, networking, dan dialog antar inventor,” katanya. (***)