FOTO BERSAMA : Usai MoU antara Kemenag Batang Hari dan Baznas Batang Hari
MUARA BULIAN, bungopos.com - Suasana Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kementerian Haji Kabupaten Batang Hari pada Kamis pagi, 18 Desember 2025, terasa berbeda dari biasanya. Di ruangan itu, para kepala KUA, pengelola madrasah, dan jajaran pimpinan lembaga keagamaan berkumpul dengan satu tujuan yang sama, menyatukan langkah demi menguatkan peran zakat bagi kesejahteraan umat.
Bacaan Ummul Qur'an yang dipimpin ustadz Muhammad Dillo dan lagu Indonesia Raya mengalun khidmat mengawali acara. Ini menjadi penanda pentingnya pengelolaan zakat, infaq dan sedekah di Kabupaten Batang Hari terutama di lingkungan Kemenag. Tak lama berselang, Kepala Kantor Kemenag Batang Hari H. Zeifni Ishaq, M.H.I. dan Ketua Baznas Batang Hari H. Muslim, S.Ag., M.Sy. membubuhkan tanda tangan pada lembar Perjanjian Kerja Sama (MoU). Sebuah simbol sederhana, namun sarat makna—tentang niat baik, komitmen, dan harapan besar.
MoU ini bukan sekadar dokumen administratif. Di baliknya, tersimpan ikhtiar untuk meningkatkan jumlah pengumpulan zakat, infaq dan sedekah untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Kepala Seksi Penyelenggara Zakat dan Wakaf M. Nurhadi, S.Pd.I., serta para kepala KUA dan madrasah se-Kabupaten Batang Hari menjadi saksi bahwa kerja sama ini lahir dari kesadaran bersama.
Ketua Baznas Batang Hari, H. Muslim, mengungkapkan bahwa selama ini belum ada MoU antara Baznas dan Kementerian Agama. Padahal, potensi zakat yang berhasil dihimpun oleh UPZ Kemenag sangat besar. ''Dengan adanya MoU ini, kami ingin memastikan pengelolaan zakat menjadi lebih terkoordinasi dan lebih meningkat lagi serta berdampak nyata,” ujarnya.
Muslim juga menyampaikan optimisme Baznas Batang Hari menatap tahun 2026, dengan target penghimpunan zakat melebihi Rp. 10 miliar. Angka itu bukan sekadar ambisi, melainkan cerminan keyakinan bahwa jika dikelola bersama, zakat mampu menjadi kekuatan sosial yang luar biasa.
Sementara itu, H. Zeifni Ishaq mengajak seluruh peserta merenungi satu fakta penting Indonesia dikenal dunia sebagai bangsa yang dermawan. Potensi zakat nasional yang mencapai ratusan triliun rupiah menunjukkan besarnya semangat berbagi masyarakat. Namun, realitas di lapangan berkata lain.
“Potensi zakat nasional mencapai Rp320 triliun, Provinsi Jambi sekitar Rp 4 triliun. Tetapi yang terkumpul masih jauh dari itu. Ini menjadi tugas kita bersama untuk memperbaiki pengelolaan zakat,” tutur Zeifni dengan nada reflektif.
Di tengah tantangan tersebut, Zeifni mengajak seluruh jajaran untuk tetap bersyukur. Ia menyebutkan bahwa Kementerian Agama Kabupaten Batang Hari berhasil menempati peringkat kedua pengelolaan zakat se-Provinsi Jambi, dengan penghimpunan sekitar Rp753 juta. Sebuah capaian yang patut dibanggakan, sekaligus menjadi pemicu untuk melangkah lebih jauh.
Harapan besar pun mengiringi penandatanganan MoU ini. Bagi Zeifni, sinergi antara Kemenag dan Baznas bukan hanya soal meningkatkan angka penghimpunan, tetapi tentang memperluas manfaat zakat bagi pemberdayaan ekonomi umat. Dari bantuan modal usaha, penguatan UMKM, hingga program sosial keagamaan, zakat diharapkan mampu mengubah mustahiq menjadi muzakki.
“Ketika Kemenag dan Baznas berjalan bersama, zakat tidak hanya menjadi kewajiban ibadah, tetapi juga solusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat Batang Hari,” ujarnya menutup sambutan.
Hari itu, Aula PLHUT bukan sekadar menjadi tempat penandatanganan kerja sama. Ia menjadi saksi lahirnya sebuah komitmen bersama—bahwa zakat, jika dikelola dengan hati, amanah, dan kolaborasi, dapat menjadi jalan perubahan bagi umat. (***)
Alamat: Graha Pena Jambi Ekspres,
Jl. Kapt. Pattimura No. 35 KM. 08
Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota Jambi
E-Mail: bungoposonline@gmail.com