OPERASI PASAR : Dinas Ketapang Bungo antisipasi kenaikan harga
MUARO BUNGO, bungopos.com – Suasana halaman Pasar Bungur, Muara Bungo, Senin pagi (15/12/25), tampak lebih ramai dari biasanya. Sejak matahari belum terlalu tinggi, warga sudah berbondong-bondong memadati lokasi. Mereka datang dengan harapan yang sama: mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau di tengah melonjaknya harga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Pemerintah Kabupaten Bungo melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kembali menggelar Gerakan Pangan Murah, sebagai bentuk kepedulian terhadap daya beli masyarakat. Program ini menjadi angin segar bagi warga yang belakangan harus merogoh kocek lebih dalam akibat naiknya harga sejumlah komoditas pangan.
Antrean terlihat di hampir setiap lapak. Cabai merah, bawang, beras, minyak goreng hingga telur ayam menjadi incaran utama. Tak sedikit warga mengaku terbantu dengan adanya program ini, terutama di saat kebutuhan rumah tangga meningkat menjelang akhir tahun.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bungo, Sofyan Ma’as, melalui Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Jonni Ali, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Menurut Jonni, kenaikan harga yang terjadi tidak lepas dari terganggunya pasokan akibat bencana alam di Provinsi Sumatera Barat, yang selama ini menjadi salah satu daerah pemasok bahan pangan ke Kabupaten Bungo. Dampaknya paling terasa pada komoditas cabai merah yang harganya melonjak signifikan di pasaran.
“Alhamdulillah, hari ini kita melaksanakan gerakan pangan murah untuk menyambut Nataru sekaligus mengendalikan harga. Bencana alam di Sumatera Barat berpengaruh langsung terhadap pasokan dan harga, terutama cabai merah,” ujar Jonni Ali di sela-sela kegiatan.
Sebagai bentuk intervensi, pemerintah daerah memberikan subsidi pada sejumlah bahan pokok. Dalam gerakan ini, cabai merah dijual Rp60.000 per kilogram, bawang putih Rp25.000 per kilogram, bawang merah Rp26.000 per kilogram, minyak goreng Rp15.000 per liter, beras Rp60.000 per karung, serta telur ayam Rp55.000 per kapet—harga yang berada di bawah pasaran saat ini.
Langkah tersebut, kata Jonni, bukan hanya bertujuan meringankan beban masyarakat, tetapi juga menjaga kelancaran distribusi dan ketersediaan pangan di wilayah Kabupaten Bungo.
“Harapannya masyarakat bisa terbantu di tengah naiknya harga bahan pokok. Semoga kegiatan ini dapat meringankan beban masyarakat dalam menyambut dan merayakan Natal serta Tahun Baru,” tambahnya.
Ke depan, Gerakan Pangan Murah tidak hanya berhenti di Pasar Bungur. Pemerintah Kabupaten Bungo berencana menggelarnya di sejumlah titik lainnya sebagai upaya berkelanjutan dalam mengendalikan inflasi pangan dan menjaga stabilitas daya beli masyarakat.
Bagi warga, program ini bukan sekadar pasar murah, tetapi juga bukti kehadiran pemerintah di saat kebutuhan hidup semakin menantang. (aca)
Alamat: Graha Pena Jambi Ekspres,
Jl. Kapt. Pattimura No. 35 KM. 08
Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota Jambi
E-Mail: bungoposonline@gmail.com