ILUSTRASI : Termenung salah satu ciri gangguan mental

Ada 7 Jenis Gangguan Mental, Ini Cara Pencegahannya

Posted on 2025-10-30 13:48:27 dibaca 76 kali

MASALAH kesehatan mental tidak bisa dianggap sepele. Meski tidak menyebabkan kematian secara langsung, gangguan mental tetap berdampak buruk bagi kesehatan, serta mengakibatkan penderitaan berkepanjangan, baik kepada penderitanya, keluarga maupun orang di sekitarnya. 

Oleh karenanya, penting untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, serta mengenali jenis-jenis gangguan mental pada umumnya. Apa yang dimaksud dengan kesehatan mental?

Seseorang dikatakan sehat secara mental jika dapat berkembang maksimal secara fisik, spiritual, dan sosial, sehingga ia sadar akan kemampuannya sendiri, mampu mengatasi tekanan dan bekerja secara produktif, serta bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Lalu, apa saja ciri-ciri orang yang mengalami gangguan mental?

 

Jenis Gangguan Mental yang Perlu Diketahui 

Gangguan mental atau mental health disorders bisa dikatakan sebagai suatu penyakit (mental illness), yang dapat menyebabkan perubahan pada emosi, pola pikir, dan perilaku penderitanya. Perubahan ini dikatakan sebagai gangguan jiwa, jika sudah menghambat aktivitas sehari-hari dan gaya hidup normal penderitanya. 

Berikut adalah jenis-jenis gangguan mental yang umum terjadi di sekitar kita.

1. Depresi

Gangguan kesehatan mental yang menyebabkan seseorang merasa sedih berkepanjangan, dan kehilangan minat terhadap aktivitas sehari-hari yang biasa dilakukan. Kondisi ini bisa berlangsung lama, mulai dari berminggu-minggu sampai berbulan-bulan. 

Sayangnya, depresi seringkali terabaikan karena dianggap sebagai gejala stres biasa. Padahal deteksi dini gejala depresi dapat membuka jalan untuk penanganan dan dukungan yang dibutuhkan.

Kenali gejala-gejala depresi, antara lain:

  • Sedih dan murung.
  • Kehilangan semangat dan energi.
  • Hilang nafsu makan.
  • Sulit tidur atau sebaliknya tidur berlebihan.
  • Merasa pesimis dan tidak berguna.
  • Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan.
  • Gelisah dan tidak tenang.
  • Merasa bersalah dan putus asa
  • Memiliki pikiran menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
  • Gangguan fisik, seperti nyeri punggung dan sakit kepala.

 

Banyak faktor yang dapat memicu timbulnya gejala depresi, antara lain:

  • Mengalami peristiwa traumatis, seperti kehilangan orang yang dicintai, kekerasan, kebangkrutan, atau kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian.
  • Riwayat gangguan kesehatan mental dalam keluarga.
  • Penyalahgunaan alkohol atau obat terlarang, atau konsumsi obat berlebihan.
  • Menderita penyakit kronis yang sulit disembuhkan, seperti kanker, HIV/AIDS, penyakit jantung atau cacat tubuh.
  • Memiliki kepribadian yang lemah dan tidak mandiri, serta terlalu keras dalam menilai diri sendiri.

 

Hindari mendiagnosis diri sendiri jika mengalami gejala-gejala depresi. Segera cari bantuan dokter atau psikiater. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan psikologis, wawancara medis, serta pemeriksaan darah, jika diperlukan, untuk menentukan penyebab dan gejala depresi. 

Kemudian, setelah diagnosis depresi ditegakkan, dokter  dapat melakukan berbagai cara untuk mengatasinya, seperti terapi psikososial, psikoterapi, atau meresepkan obat antidepresan untuk mengembalikan keseimbangan senyawa kimia dalam otak, yang berfungsi membawa dan mengirimkan pesan ke otak. 

 

2. Gangguan Kecemasan

Merasa cemas sebenarnya merupakan suatu hal yang wajar, seperti saat akan melakukan wawancara pekerjaan, ujian di sekolah, atau mengambil keputusan penting. Namun, perasaan cemas ini akan menjadi gangguan kecemasan atau anxiety disorders ketika penderitanya merespon situasi atau hal-hal yang dialaminya dengan perasaan takut, cemas, dan khawatir yang berlebihan, bahkan tanpa alasan yang jelas. Gangguan kecemasan ini bisa berlangsung cukup lama, sehingga berdampak pada kemampuan untuk beraktivitas sehari-hari dan kualitas hidup penderitanya. 

Beberapa jenis gangguan kecemasan yang banyak terjadi antara lain:

 

  • Gangguan Kecemasan Umum (GAD)

Jenis gangguan mental yang memicu perasaan cemas berlebihan, yang sulit dikendalikan dan berlarut-larut. 

  • Gangguan Kecemasan Sosial (GAK)

Kecemasan berlebihan saat berada dalam situasi sosial dan keramaian, dimana penderitanya akan merasa khawatir akan dihakimi, diejek, atau merasa malu berada di hadapan orang lain.

  • Fobia

Rasa takut dan cemas berlebihan yang dipicu oleh hal-hal, seperti tempat yang tertutup (agoraphobia), atau kejadian yang pernah dialami.

  • Panic Disorder

Serangan panik yang terjadi tiba-tiba tanpa tanda-tanda sebelumnya. dan bisa terjadi berkali-kali.

Walaupun berbeda-beda, gejala-gejala yang umum dirasakan oleh orang yang menderita gangguan kecemasan adalah:

Gejala Psikologis
  • Rasa gelisah, tegang dan sulit tenang.
  • Sulit berkonsentrasi atau merasa mudah terganggu.
  • Mengalami gangguan tidur.
Gejala Fisik
  • Sakit kepala, nyeri otot, atau gangguan pencernaan.
  • Merasa lelah berlebihan.
  • Napas tersengal-sengal atau sesak napas.
  • Mual.
  • Otot tegang atau tremor.
  • Keringat dingin
  • Jantung berdebar-debar (***)
Editor: Arya Abisatya
Sumber: https://ayosehat.kemkes.go.id/
Copyright 2023 Bungopos.com

Alamat: Graha Pena Jambi Ekspres,
Jl. Kapt. Pattimura No. 35 KM. 08
Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota Jambi

Telpon: -

E-Mail: bungoposonline@gmail.com